Konsep Harta dan Kehidupan
A. Tujuan Hidup
Dalam Agama Islam Allah menciptakan alam semesta yang luasnya tidak terbatas. Yang di dalamnya terdapat banyak galaksi yan merupakan kumpulan planet. Bumi terletak di dalam Galaksi Bima Sakti.
Manusia merupakan mahluk Allah yang hidup di bumi dan sekaligus menjadi khalifah. Bumi dipilih karena memiliki kelayakan syarat-syarat kehidupan seperti ketersediaan air, suhu udara, dan kandungan-kandungan kekayaan alamnya (dalam sudut pandang ilmu geografi).
Kebenaran dalam Al-Quran adalah kebenaran mutlak maksudnya kebenaran itu tidak akan lekang dengan perkembangan jaman dan berlalunya waktu. Kebenaran yang berasal dari pendapat manusia, baik itu berasal dari pendapat manusia, baik itu berdasarkan dari pengalaman, pengamatan, atau penelitian, tentang fenomena alam atau perilaku manusia, sifatnya adalah kebenaran relatif. Kebenaran relative terjadi karena belum ada pengetahuan, pemahaman atau pengalaman baru yang dapat menyalahkan pada kebenaran lama.
B. Konsep Harta Kekayaan
1. Pemilik Harta Kekayaan
Allah mempunyai kekuasaan mutlak atas alam semesta dan seisinya. Manusia sebetulnya tidak memiliki harta, namun hanya diberikan kekuasaan untuk memanfaatkan harta yang ada dalam dirinya.
2. Perolehan Harta Kekayaan
Rejeki menjadi hak mutlak Allah, namun Allah juga member peluang bagi manusia untuk memperoleh tambahan rejeki atau kemudahan mendapatkan rejeki.
Strategi kemudahan memperoleh rejeki:
1. Taqwa
2. Syukur
3. Shodaqoh
4. Usaha
5. Dzikir
6. Silaturahmi
3. Penggunaan Harta Kekayaan
Aktivitas berjuang tidak semata-mata dalam penyebaran nilai-nilai agama karena dalam setiap bentuk aktivitas manusia dapat digunakan sebagai media mengembangkan potensi diri dan agama.
4. Pembatasan Harta Kekayaan
Manusia disarankan untuk tidak bertindak boros. Seseorang selayaknya tidak bertindak melebihi batas dalam mengelola harta kekayaannya dikarenakan setiap manusia memiliki rejeki masing-masing.
5. Risiko-risiko Dari Harta Kekayaan
Harta itu merupakan bentuk ujian atau cobaan kepada umat manusia.
C. Misteri Rezeki
Pemahaman perolehan rejeki:
1. Untuk memperoleh rejeki harus bekerja
2. Tiap-tiap orang mempunyai bagian rejekinya sendiri
AKUNTANSI KONVENSIONAL - AKUNTANSI KAPITALIS
A. Budaya Mempengaruhi Laporan Keuangan
Akuntansi merupakan produk budaya, konsep-konsep, aturan-aturan dan praktik-praktik yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan merupakan bentuk cerminan perilaku dari orang-orang dalam sekelompok komunitas dalam wilayah tertentu.
B. Ekonomi Kapitalis sebagai Lingkungan Akuntansi Konvensional
Kegagalan Ekonomi Kapitalis
1. Mekanisme Pasar
2. Penindasan Kaum Buruh
3. Ketimpangan Ekonomi
4. Resiko Sosial terlalu Tinggi
C. Akuntansi Konvensional : Akuntansi Kapitalis
Dalam akuntansi konvensional pemilik modal menjadi titik focus laporan keuangan:
1. Tujuan laporan keuangan
2. Konsep Entitas
3. Definisi elemen laporan keuangan
4. Jenis laporan keuangan : laporan perubahan ekuitas
5. Asumsi teori akuntansi positif
TEORI AKUNTANSI ISLAM
A. Pengertian Akuntansi
Teori merupakan rumusan hubungan prinsip-prinsip dari suatu fenomena, dan hubungan antar prinsip tersebut telah dilakukan pengujian. Teori merupakan suatu pengetahuan yang didalamnya mengandung
B. Pengertian Akuntansi Islam dan Teori Akuntansi Islam
Akuntansi adalah proses yang memberikan informasi kinerja suatu entitas dalam bentuk informasi keuangan.
Akuntansi Islam dapat didefinisikan sebagai berikut:
- Akuntansi Islam adalah suatu proses aktivitas jasa, yang didalamnya ada aktivitas pencatatan transaksi keuangan atau peristiwa ekonomi, penggolongan peringkasan, dan menyajikannya dalam jenis-jenis informasi yang sesuai dengan tujuan pendirian entitas; proses aktivitas tersebut dan informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran
Teori Akuntansi Islam dapat didefinisikan sebagai berikut:
- Teori Akuntansi Islam adalah seperangkat pengetahuan yang terdiri dari prinsip-prinsip dan metode-metode yang berasal dari nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran dan Al-Hadist, yang akan digunakan untuk menjelaskan dan mengembangkan praktik-praktik akuntansi.
C. Metode Pengembangan Akuntansi Islam
Proses pengembangan Akuntansi Islam adalah sebagai berikut:
1. Inventaris aturan-aturan dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran dan Al-Hadist
2. Penentuan posisi perusahaan dan penentuan tujuan pendirian perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran dan Al-Hadist
3. Penentuan bentuk dan isi laporan keuangan yan mengacu pada tujuan pendirian perusahaan
4. Penentuan metode dan atau teknik akuntansi
D. Permasalahan Dalam Akuntansi Islam
Permasalahan dalam teori dan implementasi akuntansi Islam:
1. Perumusan fungsi perusahaan bagi pendiri atau pemilik perusahaan dan masyarakat.
2. Penentuan karakteristik informasi akuntansi Islam.
3. Penentuan tujuan laporan keuangan Islam, elemen laporan keuangan Islam, jenis-jenis laporan keuangan yang Islami.
No comments:
Post a Comment